Tekananudara negatif (negative pressure) pada suatu ruangan dapat diartikan bahwa tekanan udara yang ada dalam ruangan tersebut lebih rendah dibandingkan tekanan udara di luar ruangan. Adapun, ruang isolasi pada dasarnya merupakan ruangan yang didesain khusus dan diperuntukan menangani pasien yang terjangkit penyakit infeksi. gayaangkat ke atas maksimal, seperti gambar. Jika besar kecepatan aliran udara adalah v dan besar tekanan udara adalah p, maka berdasarkan azas Bernoulli rancangan tersebut dibuat agar . A. v 1 > v 2 sehingga p 1 > p 2 B. v 1 > v 2 sehingga p 1 < p 2 C. v 1 < v 2 sehingga p 1 < p 2 D. v 1 < v 2 sehingga p 1 > p 2 E. v 1 > v 2 sehingga p 1 Penyesuaiantekanan udara pada ban berkaitan dengan tingkat kenyamanan kendaraan saat dikendarai hingga memaksimalkan fungsi rem. Tidak hanya itu saja, beda beban kendaraan maka tekanan udara ban juga harus berbeda. Tujuannya, untuk memaksimalkan fungsi ban ketika mobil kosong atau terisi penuh. Baca juga: Hasil FP2 GP Perancis, Enea Jadi yang Tekananpositif digunakan di ruang bersih di mana prioritasnya adalah menjaga kemungkinan kuman atau kontaminan keluar dari ruang bersih.Jika terjadi kebocoran, atau pintu terbuka, udara bersih akan dipaksa keluar dari ruang bersih, bukan udara tanpa filter yang diizinkan masuk ke ruang bersih.Ini bekerja agak mirip dengan mengempiskan balon;ketika Anda membuka ikatan balon, atau meletuskannya, udara mengalir keluar karena tekanan udara di dalam balon lebih tinggi daripada tekanan udara sekitar. Secaraumum, tekanan udara yang digunakan dalam ruang isolasi merupakan tekanan udara negatif (negative pressure). Dengan menggunakan tekanan udara negatif, ruang isolasi mampu mencegah penyebaran virus atau bakteri untuk tidak menyebar melalui udara yang keluar dari ruang isolasi. Tekananudara adalah tekanan yang diberikan oleh udara, karena geraknya tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Satuannya : 1 atm = 76 cmHg. Tekanan 1 atm disebut sebagai tekanan normalTekanan udara makn berkurang dengan penambahan tnggi tempt. Sebagai ketentuan, tiap naik 300 m tekanan udara akan turun 1/30 x. iHxk. Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam tiap satuan luas tertentu. Contohnya pada saat pesawat landing maka telinga akan berdengung. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan udara. Prinsip tekanan udara sama saja dengan tekanan pada zat cair. Setiap daerah di permukaan bumi memiliki tekanan udara yang berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketinggian tempat. Contohnya tekanan udara di puncak gunung akan berbeda dengan tekanan udara di pantai. Hal ini karena partikel udara di puncak gunung lebih kecil dibandingkan di pantai sehingga tekanan udaranya semakin kecil. Lalu apa itu sebenarnya tekanan udara? dan bagaimana cara untuk mengukur tekanan udara? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan dibawah ini tentang pengertian tekanan udara, jenis tekanan udara, faktor yang mempengaruhi tekanan udara, rumus tekanan udara dan contoh soal tekanan udara lengkap dengan alat ukur tekanan udara. Baca Juga Larutan ELektrolit dan Non Elektrolit Serta Penjelasannya Menurut Drs. Sugiharyanto, M. Si. 2006112, tekanan udara adalah tekanan yang diberikan udara pada setiap satuan luas bidang datar permukaan bumi hingga batas atmosfer. Tekanan udara adalah tenaga yang menggerakkan massa partikel udara yang menekan searah gaya gravitasu bumi. Tekanan udara berbanding terbalik dengan ketinggian suatu tempat sehingga semakin tinggi tempat dari permukaan laut maka semakin tinggi suatu tempat maka semakin berkurang udara yang menekannya. Tekanan udara di puncak gunung berbeda dengan tekanan udara yang ada dipantai. Hal ini karena jumlah partikel udara di puncak gunung semakin kecil yang menyebabkan gaya gravitasinya kecil sehingga tekanan pada udara akan semakin kecil. Tekanan udara dapat diukur menggunakan barometer yang diciptakan oleh Toricelli pada tahun 1643 dari air raksa. Namun karena air raksa susah dibawa kemana-mana, maka untuk mengukur tekanan udara dapat juga menggunakan barometer aneroid. Dengan satuan yang digunakan adalah milibar mb dan garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama pada tekanan udaranya disebut isobar. Penggunaan konsep tekanan udara dapat ditemukan pada beberapa kasus seperti padar balon udar, penurunan paralayang, dan penerbangan pesawat. Baca Juga Benzena dan turunannya serta Penjelasannya Jenis Tekanan Udara Tekanan udara dibagi menjadi dua jenis, yaitu tekanan udara vertikal dan tekanan udara horizontal, berikut penjelasannya 1. Tekanan udara vertikal adalah tekanan udara yang semakin keatas akan semakin menurun, yang dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini Komposisi gas penyusun yang semakin keatas akan semakin berkurang. Sifat udara dapat dimampatkan, maka kekuatan gravitasi semakin keatas semakin lemah. Terdapat variasi suhu secara vertikal diatas troposfer >32km sehingga semakin tinggi tempat maka suhu semakin naik. 2. Tekanan horizontal adalah tekanan udara yang dipengaruhi oleh suhu udara. Daerah dengan suhu udara tinggi akan bertekanan rendah dan sebaliknya. Hal ini dipengaruhi oleh lintang tempat, persebaran daratan dan lautan, serta pergeseran posisi matahari tahunan. Baca Juga Unsur Unsur Radioaktif dan Penjelasannya Faktor Pengaruh Tekanan Udara Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan udara, namun terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhi tekanan udara pada suatu wilayah. Faktor-faktor tersebut adalah ketinggian wilayah, suhu udara dan kelembaban udara pada wilayah tersebut. Berikut penjelasannya – Ketinggian Wilayah Hukum dasar tekanan udara menyatakan semakin tinggi suatu wilayah maka semakin rendah tekanan udaranya dan sebaliknya. Yang artinya tekanan udara berbanding terbalik dengan ketinggian suatu wilayah. Seperti diketahui bahwa mayoritas udara berada di lapisan terbawah atmosefer dengan ketinggian sekitar 8km. Karena itulah, ketika berdiri ditepi pantai, setidaknya kita akan merasakan tekanan dari udara setebal 8km diatas kita. Sedangkan saat kita berdiri di atas puncak gunung dengan ketinggian 4km, maka kita akan merasakan tekanan udara setebal 4km diatas kita. – Suhu Udara Suhu udara memiliki hubungan terbalik dengan tekanan udara di wilayah tertentu. Semakin tinggi suhu di suatu wilayah, maka semakin rendah tekanan udaranya. Hal ini karena udara yang panas umumnya lebih renggang daripada dengan udara dingin. Inilah yang menyebabkan udara hangat dapat mengambang ke atmosfer. Disisi lain, udara dingin memiliki kerapatan lebih tinggi dari pada udara hangat. Semakin tinggi kerapatan maka semakin banyak udara yang ada di suatu wilayah sehingga beratnya meningkat. Hal tersebutlah yang menyebabkan udara hangat bergerak ke atas dan udara dingin bergerak ke bawah di suatu lokasi. – Kelembaban Udara Kelembaban udara memiliki hubungan semakin tinggi kelembaban udara, maka semakin rendah tekanan udara yang ada diwilayah tersebut. Hal tersebut terjadi karena semakin lembab udara di suatu wilayah maka semakin renggang puda udaranya. Jika udara renggang, maka partikel udara di wilayah tersebut menjadi lebih sedikit sehingga bebannya berkurang. Karena beban dari udara berkurang, maka secara otomatis tekanan udara juga berkurang. Karena itulah udara yang lembab memiliki tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan udara kering. Pada umumnya udara yang dingin bersifat lebih kering dibandingkan udara hangat yang mengandung banyak uap air. Baca Juga Hidrokarbon dan Penjelasannya Rumus Tekanan Udara Tekanan dara di ukur dengan menggunakan alat yang disebut Barometer. Barometer ditemukan oleh ilmuwan asal Irlandia yaitu Robert Boyle. Terdapat beberapa macam barometer, seperti barometer air raksa, barometer aneroid, barometer air dan beberapa jenis barometer lainnya. Satuan untuk menyatakan tekanan udara adalah Hektopascal, namun nilai tekanan udara juga dinyatakan dengan satuan cmHg pada barometer tua. Jika dikoversikan 1 cmHg = 1,103 x 105 Pa = 1 x 1,103 x 10³ hektopascal. Untuk menentukan massa jenis udara dilakukan dengan tiga cara yaitu didapatkan dari pengukuran menggunakan barometer atau alat lainnya, didapatkan dari nilai massa jenis udara langsung dianggap sama dengan nilai jenis udara rata-rata menurut ISA yaitu 1,2kg/m³, serta didapatkan dari pembacaan tabel hubungan antara massa jenis udara dengan ketinggian permukaan tanah yang disusun oleh CSIRO. Untuk menghitung tekanan udara dengan cara perhitungan digunakan rumus sistematis berikut ini Ph = Pu – h/100 cmHg Dengan Ph = tekanan pada ketinggian H Pu = tekanan pada permukaan air laut h = tinggi suatu tempat Dari persamaan diatas, untuk mencari h digunakan persamaan berikut ini h = Pu-Phx 100 m Baca Juga Kimia Organik dan Penjelasannya Contoh Soal Tekanan Udara Diketahui daerah perbukitan memiliki ketinggian 500 m dari permukaan laut. Bila tekanan udara di atas permukaan air laut sebesar 76 cmHg. Tentukan tekanan udara pada tempat tersebut. Pembahasan h = 500 m Pu = 76 cmHg = 760 mmHg h = Pu-Phx 10 500 = 760 – x . 10 50 = 760 – x x = 710 mmHg x = 71 cmHg Baca Juga Pengertian Sifat Koligatif Larutan dan Contohnya Demikian artikel mengenai Pengertian Tekanan Udara dengan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Kontraktor HVAC Spesialis Tata Udara Rumah Sakit Jika anda memiliki kebutuhan Ruang Isolasi untuk kebutuhan Proyek baik itu Instalasi atau maintenance , atau menginginkan Ruang Isolasi Mobile Kontainer, bisa berkonsultasi langsung dengan kami dengan mengisi form di bawah anda ingin mempelajari tentang Ruang Isolasi selengkapnya bisa membaca penjelasan kami di bawah PRODUK RUANG ISOLASI PORTABLE KONTAINERHASIL PENGERJAAN RUANG ISOLASI RS HAJI MEDANSelain Ruang Isolasi Kami juga menyediakan Jasa Instalasi & Pengadaan Fasilitas Penanganan Covid LainnyaCold Room ContainerVaccine FreezerBiosafety Lab - Biosafety CabinetFan Filter Purity - All In One Hepa Filter, Fan & UV Light Big Air Purifier for Big Space Hepa Box - Instant InstallationFan Filter Unit Hepa Filter & Fan Konsultasi khusus kebutuhan penanganan Covid-19 di atas klik untuk tampilkan form Silahkan Isi Form untuk memudahkan kami menghubungi anda DAFTAR ISI1. Pengertian Ruang Isolasi2. Spesialis Instalasi Ruang Isolasi3. Hasil Pengerjaan Ruang IsolasiApa sebenarnya ruang isolasi dan apa saja equipment yang dibutuhkan?Sebagai ahli system tata udara, Kontraktor HVAC merasa perlu berkontribusi untuk mendukung pemerintah dan pengelola rumah sakit. Rumah sakit memang seharusnya memiliki ruang isolasi untuk meminimalisir kasus penularan isolasi dipergunakan untuk menahan penyebaran penyakit agar tidak menjadi suatu kejadian luar biasa atau KLB. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengkondisian udara di rumah ini juga diatur oleh Permenkes dalam Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah isolasi merupakan ruangan yang di desain khusus dan terpisah dari pasien lain. Sebagaimana yang kita lihat, gambar di bawah ini menunjukkan system HVAC dengan pengaturan udara untuk ruangan bertekanan anteroom yang dirancang untuk memberikan "air-lock" antara pasien menular dan pasien tidak menular atau pasien umum dan tenaga medis lain yang bertugas. Air lock berada di sebelah ruang pasien. Udara akan mengalir dari ruang anteroom ke ruang isolasi. Kontrol tekanan dipertahankan oleh modulasi pasokan utama dan exhaust fan berdasarkan sinyal dari transfer tekanan yang terletak di dalam ruang isolasi. Penting bagi pengelola rumah sakit untuk memerhatikan fasilitas dan infrastruktur ruang isolasi untuk pengendalian penyebaran penyakit ataupun isolasi ini tentu beda dengan ruang rawat inap biasa. Hal yang paling membedakannya adalah tekanan udara dalam ruang isolasi harus bertekanan udara negative. Yang artinya, udara dalam ruang isolasi lebih rendah dibanding udara luar. Alat pengukur tekanan udara ini dinamakan magnehelic, yang nantinya bisa dilihat seberapa besar tekanan yang diberikan sesuai dengan diagnose dokter yang bertugas atau magnehelic, komponen lain yang harus ada dalam ruang isolasi adalah HEPA filter, Exhaust Fan dan juga UV Light. HEPA FILTER HEPA filter diperlukan di ruang isolasi untuk pemurnian udara. Tujuannya agar virus, bakteri, dan partikel buruk di udara lainnya tidak cepat menyebar dan berkembang High Effeciency Particulate Air adalah filter udara dengan particulate efisiensi yang filter mampu menangkap partikel terkecil mikron atau yang lebih melihat Halaman Khusus membahas Hepa Filter klik tombol di bawah ini EXHAUST FAN Exhaust fan merupakan jenis kipas angin yang tidak hanya menciptakan udara, tapi juga memiliki fungsi membantu sirkulasi udara dalam ruangan agar tetap bersih dan ruang isolasi, Exhaust fan berada pada suatu titik dalam sistem saluran yang akan memastikan saluran berada di bawah tekanan negatif selama pengkondisiannya di dalam fan bekerja dengan cara menyedot atau menghisap udara. Setelah menyedot atau menghisap udara di dalam ruangan alat ini akan mengalirkan udara kotor tersebut dan membuangnya ke luar bersih dari luar rungan akan masuk ke dalam ruangan melalui lubang ventilasi dan menggantikan udara kotor yang telah terhisap. Proses ini terjadi berulang kali selama exhaust fan tepasang dengan proses penghisapan, pemurnian, dan pembuangan udara, pembuangan udara kotor tidak boleh menbahayakan orang-orang atau staf di luar karenanya, dibutuhkan teknik kontrol tambahan untuk membersihkan udara yang diindikasikan dari penilaian risiko dari ruang control itu dinamakan Ultraviolet Germicidal Irradiation UVGI yang diletak di saluran exhaut udara dari sistem HVAC yang juga terpasang Filter HEPA untuk filtrasi udara. UV LIGHT HVAC ALPHA PARTICLE HYDROXYLATION TECHNOLOGY APHT, adalah akronim dari Alpha Particle Hydroxylation Technology yang merupakan metode desinfeksi menggunakan sinar ultraviolet gelombang pendek produk khusus dari kontraktor ini digunakan untuk membunuh atau menonaktifkan mikroorganisme dengan enghancurkan asam nukleat dan mengganggu DNA mereka. APHT digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pemurnian makanan, udara, dan equipment ini merupakan satu kesatuan dari kebutuhan ruang isolasi. Seperti yang sudah dikatakan, memang seharusnya ruang isolasi yang baik ada di setiap rumah sakit untuk pencegahan penularan berbagai penyakit dan infeksi. Equipment Penting Di Dalam Ruang Isolasi & LabAir ShowerAir Shower adalah bilik atau ruangan khusus yng berfungsi untuk membersihkan objek dari berbagai partikel kecil atau debu yang lengket atau hinggap pada objek dan objek disini adalah manusia yang akan memasuki Ruang Steril Baik itu Ruang isolasi & Ruang Lab agar ruangan tidak tercemarPass BoxPass Box merupakan alat yang memiliki fungsi sebagai Kotak untuk mentransfer barang antara Bagian dalam Ruang Steril ke Bagian luar Ruang Steril, di dalam Pass Box barang yang di trasfer akan di sterilkan dari partikel kecil atau debu , untuk menjaga kesterilan Ruang Door/ Hermetic DoorAutomatic Door atau Hermetic Door merupakan Pintu otomatis yang kedap udara dan dapat melindungi kesterilan ruangan tanpa terkontaminasi udara luar , Hermetic door terbuat dari bahanRUANG ISOLASI PORTABLE KONTAINERSelain menyediakan ruang isolasi di dalam gedung, Kontraktor HVAC juga menyediakan instalasi Ruang Isolasi Portable KontainerRuang Isolasi Portable Kontainer lebih efisien waktu dalam pengerjannya. Hanya membutuhkan waktu 7 hari sejak material tersediaUntuk mencegah berkembang biak dan tumbuh suburnya mikroorganisme penyebab penyakit, terutama di ruang Isolasi, maka diperlukan sistem tata udara khusus untuk menghindarkan penularan penyakit dan memperoleh tingkat kenyamanan tata udara khusus terdiri dari beberapa parameter yang perlu dikontrol, yaitu pengaturan temperatur, kelembaban udara, jumlah udara ventilasi, kebersihan dan tekanan positif dan negatif di dalam ruangan serta distribusi udara di dalam oleh Badan Kesehatan Dunia sebagai upaya pencegahan dan perlindungan terhadap petugas medis agar tidak terpapar mikroorganisme jenis baru ini, para tenaga kesehatan harus memakai APD/PPE Personal Protective Equipment.Ruang perawatan isolasi dilengkapi 1. Ruangan antara kedap udara airlock dan tekanan ruangan dibuat -5Pa terhadap koridor, sedangkan ruangan perawatan isolasi pasien termasuk toilet di dalamnya dibuat tekanan Koridor direkomendasikan memiliki tekanan positif, karena fungsinya sekaligus sebagai airlock yang ke-2, dan sebagai area tempat tenaga kesehatan memonitor pasien sehingga diharapkan sistem tata udara di koridor dapat mengurangi kontaminan yang dibawa oleh petugas kesehatan setelah keluar dari ruangan Pada ruang utilitas kotor, tekanan udara dibuat berjenjang yaitu ruangan spoelhook dibuat tekanan -10Pa dan airlock kotor dibuat -5 KEBUTUHAN ANDA UNTUK RUANG ISOLASI INIKami siap membantu anda dalam pengadaan dan instalasi Ruang Isolasi, Kami melayani Klien dari seluruh klik tombol di bawah ini untuk berkonsultasi langsung dengan TIM ahli kami via WhatsappSPESIAL COVID-19 SUPPORT PRODUCTSelama masa pandemic Corona, kami berkomitmen untuk turut membantu mengurangi penyebaran Virus Corona dengan pengadaan produk sebegai berikutTRANSPORT ISOLATION CHAMBER KLIK TRANFORTATION CHAMBER SELENGKAPNYA Transport Isolation ChamberTransport Isolation Chamber adalah alat transportasi yang safety untuk pasien yang diduga telah positif COVID-19 untuk melindungi para medis dari penularan Virus Corona yang diderita pasien saat menjemput pasien dari tempat tinggal ke rumah Isolation Chamber dari Kontraktor HVAC telah terdaftar di Kemenkes untuk Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah informasi produk nya bisa dilihat dan download di bawah ini STERILIZATION CHAMBER KLIK STERILIZATION CHAMBER SELENGKAPNYA MINIMALISIR RESIKO PENULARAN VIRUS CORONA DENGAN sterilization CHAMBER Untuk memutus rantai penyebaran COVID-19, Sterilization Chamber digunakan untuk menyemprot APD para garda depan penanganan pasien terinfeksi, Sterilization Chamber ini berbentuk seperti lorong yang di dalamnya telah dipasang alat untuk mengeluarkan cairan disinfectant yang berfungsi untuk sterilisasi APD yang Chamber berguna untuk diletakkan di rumah sakit atau di mana saja tempat penanganan pasien Covid-19. Bila pengguna mengaharuskan dirinya untuk sterilisasi APD, bisa menggunakan alat yang di dalamnya dilengkapi sensor ini. biosafety lab / lab pcr, mobile lab pcr KLIK BIOSAFETY LAB / LAB PCR SELENGKAPNYA Biological safety Laboratorium/ lab pcrRapid dan Swab test dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus atau tidak. Dari rapid atau swab test, yang bisa memberikan hasil akurat adalah swab untuk melakukan swab test, diperlukan sebuah laboratorium yang memenuhi standar keamanan yang memadai. Tujuannya agar tidak menimbulkan bahaya kesehatan, baik bagi para peneliti juga ligkungannya. Lalu, seperti apa standar keamanan untuk melakukan swab test virus corona / penyakit menular?Lab Biosafety merupakan area kerja laboratorium dengan ventilasi udara yang telah direkayasa untuk mengamankan pekerja yang bekerja dengan sampel material, lingkungan kerja dan sampel material dari kemungkinan bahaya terkontaminasi atau menimbulkan penyebaran bakteri atau virus yang bersifat patogen. Siapa Ahli Tata Udara Yang Direkomendasikan Untuk Anda?PT. MECHTRON MASTEVI INDONESIA adalah solusi untuk sistem tata udara di rumah sakit. Perusahaan kami ini sering juga di sebut dengan KONTRAKTOR HVAC. Kami adalah perusahaan kontraktor yang khusus untuk menangani pengerjaan proyek HVAC Heating, Ventilation, & Air Conditioner lebih familiar dengan sebutan proyek AC / Proyek Tata Mechtron Mastevi Indonesia telah berdiri sejak tahun 2005, perjalanan perusahaan selama 15 tahun ini telah dilewati dengan berbagai proyek yang dipercayakan oleh kontraktor hingga pemilik / pengelola Rumah Sakit di seluruh ini PT. Mechtron Mastevi Indonesia telah beroperasi di 3 tempat, Yaitu di Jakarta, Medan dan Banda Aceh untuk alamat detailnya anda bisa melihat di halaman paling bawah.Mengapa Harus Kontraktor HVAC?Memilih kontraktor bukan lah hal yang mudah dan perlu pertimbangan yang mendalam untuk menentukan keputusan mempercayakan proyek. Apalagi proyek yang besar pasti juga memiliki resiko yang besar Kontraktor HVAC sangat layak untuk menjadi pertimbangan ada karena kami Berpengalaman sejak 2005Hingga saat ini kami dipercaya untuk menangani proyek tata udara, bukan hanya di masalah tata udara di rumah sakit, tapi juga semua aspek bisnis mulai dari perumahan hingga pengalaman selama 15 tahun Free ConsultationAnda dapat berkonsultasi tentang masalah tata udara rumah sakit anda secara gratis dengan tim ahli kami, kami akan memberikan solusi terbaik untuk ContraktorAnda dapat berkonsultasi tentang masalah tata udara rumah sakit anda secara gratis dengan tim ahli kami, kami akan memberikan solusi terbaik untuk seluruh indonesiaKami telah mengembangkan sayap dan melayani seluruh permintaan jasa kami di seluruh daerah di indonesia dari sabang sampai meraukeHarga Sesuai Kami mematok harga sesuai dengan tingkat kesulitan dan proporsional untuk setiap jenis dan besaran proyekBanyak klien puasBanyak Kontraktor & Pemilik / pengelola rumah sakit yang puas dengan pengerjaan kami, bahkan menjadi langganan dengan kami untuk setiap proyek sistem tata udaraPORTOFOLIO PENGERJAAN RUANG ISOLASIProses Layanan1Komunikasi & konsultasiLangkah awal , kami akan berkomunikasi dengan calon klien dan membicarakan segala hal mengenai projek yang ingin di jalankan2Penyesuaian gambar objek proyek Calon klien akan diminta mengirimkan gambaran bentuk bangunan / objek proyek untuk membuat perencanaan dan perhitungan biaya3Perencanaan dan penghitungan hargaTim ahli kontraktor HVAC akan merencanakan dan menentukan harga pengerjaan proyek lalu menyerahkannya kepada calon klien. *Harga bisa di negosiasikan hingga cocok4Deal & Pembuatan KontrakApabila sudah ada persetujuan harga antara kedua belah pihak, di lanjutkan dengan pembuatan kontrak proyek5Pengiriman teknisi ahli & unit , Pengerjaan ProjekKami akan mengirimkan unit dan teknisi ahli untuk pengerjaan proyek dan di kerjakan sesuai standar dan sesuai dengan kontrak yang di setujui hingga proyek selesai 6Training Manual Book & MaintenanceSetelah proyek selesai di kerjakan, kami memberikan training kepada pengelola proyek dalam penggunaan unit dan cara maintenance nya7Serah terimaSpesial GuaranteeGaransi Sparepart unit 1 tahunTraining Manual Book & maintenanceGaransi Ketersediaan Sparepart 5 tahunKeputusan Ada Di Tangan AndaAnda bisa saja mencari kontraktor lain, tapi apakah anda bisa pastikan pengalaman dan garansi seperti yang kami miliki?,Jika anda serius ingin bekerja sama dengan kami silahkan klik tombol di bawah ini untuk berkonsultasi langsung dengan TIM AHLI Kontraktor HVACOur ServicesKami juga memiliki Jasa di bidang tata udara lainnya di bawah ini, klik pada gambar jika ingin melihat selengkapnyaOur LocationJAKARTA Jl. Daan Mogot KM 18, Pergudangan Semanan Megah Blok A No. 5, Kalideres, Jakarta Barat, 11850, Map ItMEDAN Jl. Mandor Simpang Krakatau Medan Timur, Map ItBANDA ACEH Jl. Prof. dr. Moh Hasan Batoh, Banda Aceh sebelah Bank Mustaqim, Map ItNo Telepon / No WA081365778899Email Mastevi Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang sistem tata udara atau lebih dikenal sebagai Heat Ventilation & Air Conditioning HVAC di Indonesia. Mulai beroperasi pada tahun 2005 pengalaman dan keahlian kami mencakup proyek perumahan, rumah sakit, industri, apartemen Perencanaan, Pengadaan & Instalasi. Read more.. Angin adalah salah satu betuk anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Angin merupakan sumber daya alam baca sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak yang mempunyai banyak karakteristik yang berbeda- beda. Dengan karakteristik yang demikian maka angin dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis- jenis angin yang ada di Bumi antara lain sebagai berikutAngin tetapJenis angin yang pertama adalah angin tetap. Sesuai dengan namanya, angin tetap merupakan angin yang sifatnya tidak berganti- ganti arah. Yang dimaksud dengan angin tetap adalah angin yang mempunyai arah berhembus yang tetap sepanjang tahun. Angin tetap dibagi menjadi dua macam, yakni angin pasat dan juga angin antipasat. Mungkin kita telah mendengar nama kedua angin ini. angin pasat merupakan angin yang bertiup dari daerah yang memiliki iklim subtropis ke daerah yang yang mempunyai iklim tropis atau equator. Sementara angin antipasat merupakan merupakan kebalikan dari angin pasat, yakni angin yang berhembus dari daerah beriklim tropis atau equator menuju ke daerah beriklim muson atau musimJenis angin yang selanjutnya adalah angin muson atau yang biasa disebut angin musim atau angin munsoon. Angin muson atau angin musim merupakan angin yang berhembus secara periodik, minimal 3 bulan, dan antara periode satu dengan periode yang lain mempunyai pola yang berlawanan yang berganti arah secara berlawanan pada periode berikutnya. Biasanya periode adalah setengah tahun. Pada setengah tahun pertama biasanya akan bertiup angin darat yang sifatnya kering, sedangkan setengah tahun berikutnya akan bertiup angin laut yang sifatnya basah. Indonesia juga mengalami angin ini, maka dari itulah Indonesia mengalami dua musim yang berbeda baca musim di Indonesia dan berganti setiap setegah tahun sekali yakni musim kemarau dan musim penghujan. Kaitan antara musim yang berganti dengan angin pasat ini dapat dijelaskan secara ilmiah. Angin pasat ini dibagi menjadi angin pasat timur dan juga angin pasat daratJenis angin yang selanjutnya adalah angin darat. Sesuai dengan namanya, angin darat merupakan angin yang berasal dari darat. Angin darat merupakan angin yang berhembus dari daratan ke laut. Angin darat ini biasanya berhembus pada malam hari, yakni sekitar pukul delapan malam hingga pukul empat pagi. Dan angin darat ini seringkali dimanfaatkan oleh nelayan tradisional untuk berangkat ke laut baca macam-macam laut. Sehingga tidak heran apabila kita menjumpai nelayan- nelayan pergi melaut justru pada saat malam lautJenis angin yang selanjutnya adalah angin laut. Angin laut merupakan kebalikan dari angin darat. Seperti namanya, angin laut merupakan angin yang berasal dari lautan. Angin laut merupakan angin yang berhembus dari lautan ke daratan baca ekosistem darat. Angin ini biasanya berhembus pada saat siang hari, yakni mulai pukul sembilan pagi hingga sekitar pukul empat sore. Angin ini juga sering dimanfaatkan oleh nelayan untuk pulang dari melaut. Maka dari itu kita sering melihat bahwa nelayan pulang dari melaut pada pagi hari dan langsung membawa tangkapan ikannya ke pasar atau tempat pelelangan hingga sekitar pukulAngin gunungSelanjutnya adalah angin gunung. Angin gunung merupakan angin yang berasal dari gunung. Angin gunung berhembus dari puncak gunung menuju ke lembah, maka dari itu angin ini dinamakan sebagai angin lembahAngin lembah merupakan kebalikan dari angin gunung. Yang dinamakan angin lembah adalah angin yang berhembusa dari daerah lembah menuju ke puncak gunung. Maka dari itu angin ini dinamakan sebagai angin fohn atau angin jatuhAngin yang selanjutnya adalah angin fohn atau yang disebut juga angin jatuh. Angin fohn atau angin jatuh merupakan angin yang terjadinya sesuai dengan jenis hujan, misalnya seperti hujan orografis. Angin jenis ini berhembus di suatu wilayah tertentu dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda- beda. Angin fohn atau jatuh ini terjadi karena adanya gerakan massa udara yang naik ke pegunungan yang mana tingginya lebih dari 200 meter, naik pada satu sisi dan turunpada sisi yang lainnya. Angin fohn atau angin jatuh yang berasal dari puncak gunung mempunyai sifat panas dan kering karena uap air tersebut sudah hilang dibuang pada saat hujan siklonJenis angin yang selanjutnya adalah angin siklon. Angin siklon merupakan angin yang masuk ke daerah pusat tekanan rendah atau yang biasa disebut dengan daerah depresi yang dikelilingi oleh wilayah- wilayah pusat tekanan tinggi yang kemudian berputar mengelilingi garis- garis isobar. Sama seperti angin pasat yang mempunyai kebalikan, angin siklon juga mempunyai kebalikan yang disebut dengan angin itulah beberapa jenis angin yang ada di Bumi. Angin- angin tersebut berhembus di beberapa daerah sesuai dengan kondisi geografis wilayah tersebut. Pada kesempatan ini kita akan membicarakan lebih lanjut atau lebih dalam mengenai salah satu angin. Angin yang yang akan kita kupas lebih dalam adalah mengenai angin siklon merupakan salah satu jenis angin yang berhembus di Bumi. Angin siklon adalah angin yang sangat berkaitan dengan tempat dan juga tekanan. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, angin siklon merupakan angin yang berhembus menuju atau masuk ke daerah pusat tekanan rendah atau daerah depresi yang dikelilingi oleh wilayah- wilayah yang merupakan pusat tekanan tinggi, yang kemudian berputar mengelilingi garis- garis Hukum Buys Ballot, di belahan bumi selatan angin berbias ke kiri dan ke sebaliknya. Nah, gerakan angin siklon mengikuti hukum ini, sehingga arah putaran siklon di belahan bumi utara berbeda dengan angin yang berada di belahan bumi selatan. Gerakan angin siklon yang ada di belahan bumi sebelah utara berlawanan dengan putaran arah jarum jam. Sementara angin yang ada di belahan bumi selatan searah dengan jarum jam. Seperti halnya angin yang dibagi menjadi beberapa macam atau jenis, angin siklon juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis- jenis angin siklon juga akan dipelajari dalam artikel kali atau macam angin siklonAngin merupakan komponen abiotik yang datangnya dipengaruhi oleh kondisi alam yang ada di sekitar suatu tempat. Angin merupakan udara yang bergerak, sementara Bumi baca inti Bumi merupakan tempat yang permukaannya dilapisi oleh udara baca polusi udara, sehingga di setiap penjuru bumi berkemungkinan terdapat angin. Angin yang berhembus di Bumi mempunyai banyak sekali jenis seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu jenis angin adalah angin siklon yang juga telah disampaikan pengetiannya sebelumnya. Angin siklon merupakan jenis angin yang dapat dibagi menjadi beberapa macam. Jenis- jenis angin siklon ini dibedakan karena gerakannya yang bermacam- macam pula. Macam- macam angin siklon antara lain adalah sebagai berikutAngin siklon tropikJenis angin siklin yang pertama adalah angin siklon tropik. Angin siklon tropik merupakan angin siklon yang terjadi di daerah yang memiliki iklim tropis baca iklim di Indonesia yakni antara 10° hingga 20° LU dan 10° hingga 20° LS. Angin siklon tropik ini sering terjadi di wilayah lautan daripada di daratan. Di Indonesia misalnya, angin ini pernah terjadi di sekitar Pulau Timor. Angin siklon mempunyai diameter sekitar kilometer. Angin siklon juga mempunyai kecepatan yang super cepat, yakni antara 100 hingga 500 kilometer/ jam. Gradien barometer angin siklon tropik antara 50 hingga 100 siklon tropik ternyata juga dikenal sebagai gangguan cuaca yang sifatnya ekstrim. Terjadinya angin siklon tropik diawali dengan adanya depresi tropis atau pusat tekanan rendah yang intensif di atas lautan, sehingga mengakibatkan terjadinya proses konveksi dan pembentukan awan baca jenis awan secara intensif. Akibat adanya pengaruh gaya Coriolis, maka terbentuklan pusaran awan yang bergerak ke arah barat atau barat laut. Gaya Coriolis ini ditentukan oleh posisi lintang empat, hal ini mengakibatkan gerak siklonik tidak dapat atau sulit sekali terjadi di daerah yang berada di sekitar khatulistiwa atau equator. Secara umum, pembentukan angin siklon tropik efektif terjadi pada daerah lintang di atas 10° Lintang Utara maupun Lintang Selatan baca garis lintang. Karena letak Indonesia secara astronomis dilalui garis khatulistiwa atau equator, maka wilayah Indonesia bukan merupakan wilayah pembentukan badai atau siklon tropis. Namun posisi geografis Indonesia berbatasan dengan daerahpembentukan dan lintasan angin siklon proses agin siklon tropik terbentuk, setidaknya harus memenuhi tiga persyaratan yaituAdanya konvergensi pada permukaan yang cukup kuat, sehingga dapat menaikkan lapisan udara yag divergensi yang terjadi pada ketinggian tertentu untuk memindahkan udara yang tertimbun dan menyebabkan permukaan udara menjadi energi yang cukup kuat agar dapat mempertahankan sirkulasi. Pola pergerakan vertikal massa udara dalam hubungannya dengan konvergensi dan divergensi di dalam lapisan itulah beberapa persyaratan yang harus terpenuhi untuk membentuk angin siklon tropik. Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua baca benua di dunia dan dua samudera baca daftar samudera di dunia, yang menyebabkan Indonesia memiliki permasalahan cuaca dan iklim yang sangat kompleks. Pergerakan semu matahari yang bergerak dari utara ke selatan sangat besar pengaruhnya terhadap cuaca di Indonesia. Ketika matahari berada di utara, benua Asia akan mengalami pemanasan sehingga tekanan udara menjadi rendah. Sementara di bagian selatan mempunyai tekanan yang tinggi, maka angin akan bergerak dari selatan menuju ke utara. Dan begitu pula samudera pun juga tidak kalah penting. Samudera luas menjadi sumber pembentukan angin siklon tropik. Pengaruh bedanya suhu permukaan laut akan menyebabkan perbedaan tekanan udara dan mengakibatkan pergerakan massa udaraAngin siklon ekstra tropikSelanjutnya adalah angin siklon ekstra tropik. Angin siklon ekstra tropik ini terjadi di daerah yang memiliki iklim sedang, yakni daerah yang mempunyai lokasi astronomis pada lintang 35° hingga 65° LU dan 35° hingga 65° LS, wilayah tersebut berada di sekitar wilayah front. Wilayah front sendiri merupakan wilayah bertemunya massa angin barat yang bersifat panas dan angin timur yang sifatnya dingin. Contoh wilayah front ini adalah Amerika Serikat USA dan Eropa. Angin siklon tropik ternyata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Menurut sifat yang dimilikinya, angin siklon dibedakan sebagai berikutGelombang udara dinginGelombang udara panasGelombang udara panas dinginGelombang udara lebih dinginGelombang udara lebih panasGelombang udara seimbangNah, itulah beberapa informasi mengenai angin siklon ekstra tropik. Angin siklon ekstra tropik lebih jarang terjadi dibandingkan dengan angin siklin siklon tornadoJenis angin siklon yang selanjutnya adalah angin siklon tornado. Mendengar namanya saja, kebanyakan dari kita sudah pernah mendengarnya sebelumnya. Ya, tornado digambarkan sebagai angin besar yang mempunyai sifat sangat merusak dan berbahaya. dan benar saja, angin siklon tornado merupakan jenis angin yang memiliki kecepatan super, paling cepat dan paling merusak. Angin siklon tornado atau yang disebut angin tornado ini terbentuk akibat kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan dengan awan Cumulonimbus atau dasar awan Cumulus dengan permukaan tanah. Angin siklon tornado ini mempunyai kecepatan angin yang mencapai 700 kilometer per jam. Angin siklon tornado juga memiliki diameter antara 100 hingga 500 km, dan panjang lintasan yang mencapai 100 kilometer. Luar biasa. Salah satu tempat yang sering berjumpa dengan angin siklon tornado ini adalah Amerika itulah beberapa jenis dari angin siklon. Angin siklon merupakan angin yang terjadi di daerah- daerah tertentu yang memenuhi syarat terjadinya angin siklon. Selain itu, angin siklon juga bisa menjadi angin yang sangat berbahaya karena dapat merusak apa saja yang Angin SiklonAngin merupakan salah satu komponen abiotik dalam ekosistem. Wujud aslinya adalah udara, namun jika bergerak akan menimbulkan angin. Pada dasarnya angin mempunyai banyak manfaat bagi manusia, namun tidak jarang pula bahwa angin malah menjadi bencana. Jadi, ada dampak positif dan dampak negatif. Beberapa dampak dari angin siklon antara lain adalah sebagai berikutDampak Positif angin siklon, yaituMenjaga keseimbangan panas atmosfer bumiMengakhiri kekeringan dan kekurangan air baca jenis air pada wilayah yang dilewatinyaDampak negatif angin siklon, yaituTerlalu banyak menimbulkan energi panasMenimbulkan gelombang tinggi, hujan deras, dan angin yang berkecepatan tinggiMengganggu jadwal pelayaranMenenggelamkan kapal- kapal yang melintas di lautanMenyebabkan tanah runtuhMenyebabkan kerusakan langsung di permukaan bumi, melaluiAngin yang berkecepatan tinggiHujan derasGelombang lautAngin tornadoMenyebabkan dampak buruk tidak langsung, sepertiMenimbulkan bibit penyakitKetiadaan listrikSulitnya transportasiNah, itulah beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan dari angin siklon. Apabila kita amati, dampak positif dan negatif yang ditimbulkan lebih banyak dampak negatif. Maka dari itu keberadaan angin siklon juga menjadi perhatian dan perlu diwaspadai. Abstrak. Secara umum, telah diketahui bahwa terjadinya El Nino dan La Nina memberikan dampak yang signifikan terhadap variabilitas musim di Indonesia, terutama pada variasi curah hujan. Sementara itu, penelitian yang mengkaji pengaruh El Nino dan La Nina terhadap parameter meteorologi selain hujan masih cukup sedikit. Untuk mengetahui adanya aktivitas El Nino maupun La Nina dapat digunakan beberapa indikator, salah satunya adalah Indeks Osilasi Selatan SOI. Tulisan ini mengkaji hubungan antara Indeks Osilasi Selatan terhadap parameter selain hujan, yaitu suhu, tekanan, dan kelembapan udara selama 30 tahun 1986-2015 di Stasiun Meteorologi Maritim Semarang menggunakan analisis korelasi. Hasil perhitungan menunjukan bahwa indeks osilasi selatan memberikan pengaruh yang sangat lemah hingga lemah terhadap suhu udara di semua periode dengan koefisien korelasi 0,004 hingga-0,284. Pengaruh indeks osilasi selatan terhadap tekanan udara memiliki hubungan cukup kuat hingga kuat dengan koefisien korelasi-0,554 hingga-0,697, sedangkan koefisien korelasi antara indeks osilasi selatan dengan kelembapan udara menunjukan hubungan sangat lemah hingga cukup kuat dengan koefisien korelasi sebesar-0,09 hingga 0,598. Kata kunci indeks osilasi selatan, suhu udara, tekanan, kelembapan, korelasi Abstract. In general, it is known that El Nino and La Nina give significant effect on season variability in Indonesia, especially in rainfall variation. Meanwhile, there is only few research reviewing about the impact of El Nino and La Nina on meteorological parameters except rainfall. Therefore, this study was conducted to determine the effect of Southern Oscillation Index SOI on air temperature, relative humidity, and air pressure in Maritime Meteorological Station of Semarang within span 30 years 1986-2015 using correlation analysis. The result showed that SOI give very weak to weak effect on air temperature in every period with correlation coefficient ranged between 0,004 up to-0,284, fairly strong to strong on air pressure with correlation coefficient ranged between-0,554 up to-0,697, and very weak to fairly strong on relative humidity with correlation coefficient ranged between-0,009 up to 0,598. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 22 Juli 2017 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor 363 PENGARUH FLUKTUASI NILAI INDEKS OSILASI SELATAN SOI TERHADAP PARAMETER SUHU, TEKANAN, DAN KELEMBAPAN UDARA DI SEMARANG USMAN EFENDI, ANISTIA MALINDA HIDAYAT, LISA AGUSTINA Prodi Meteorologi, Prodi Klimatologi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jl. Perhubungan I No. 5 Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan Abstrak. Secara umum, telah diketahui bahwa terjadinya El Nino dan La Nina memberikan dampak yang signifikan terhadap variabilitas musim di Indonesia, terutama pada variasi curah hujan. Sementara itu, penelitian yang mengkaji pengaruh El Nino dan La Nina terhadap parameter meteorologi selain hujan masih cukup sedikit. Untuk mengetahui adanya aktivitas El Nino maupun La Nina dapat digunakan beberapa indikator, salah satunya adalah Indeks Osilasi Selatan SOI. Tulisan ini mengkaji hubungan antara Indeks Osilasi Selatan terhadap parameter selain hujan, yaitu suhu, tekanan, dan kelembapan udara selama 30 tahun 1986-2015 di Stasiun Meteorologi Maritim Semarang menggunakan analisis korelasi. Hasil perhitungan menunjukan bahwa indeks osilasi selatan memberikan pengaruh yang sangat lemah hingga lemah terhadap suhu udara di semua periode dengan koefisien korelasi 0,004 hingga -0,284. Pengaruh indeks osilasi selatan terhadap tekanan udara memiliki hubungan cukup kuat hingga kuat dengan koefisien korelasi -0,554 hingga -0,697, sedangkan koefisien korelasi antara indeks osilasi selatan dengan kelembapan udara menunjukan hubungan sangat lemah hingga cukup kuat dengan koefisien korelasi sebesar -0,09 hingga 0,598. Kata kunci indeks osilasi selatan, suhu udara, tekanan, kelembapan, korelasi Abstract. In general, it is known that El Nino and La Nina give significant effect on season variability in Indonesia, especially in rainfall variation. Meanwhile, there is only few research reviewing about the impact of El Nino and La Nina on meteorological parameters except rainfall. Therefore, this study was conducted to determine the effect of Southern Oscillation Index SOI on air temperature, relative humidity, and air pressure in Maritime Meteorological Station of Semarang within span 30 years 1986-2015 using correlation analysis. The result showed that SOI give very weak to weak effect on air temperature in every period with correlation coefficient ranged between 0,004 up to -0,284, fairly strong to strong on air pressure with correlation coefficient ranged between -0,554 up to -0,697, and very weak to fairly strong on relative humidity with correlation coefficient ranged between -0,009 up to 0,598. Keywords southern oscillation index, air temperature, pressure, relative humidity, correlation email 1. Pendahuluan Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak diantara Benua Asia dan Australia, serta diantara Samudera Pasifik dan Hindia. Dengan posisi yang strategis tersebut menyebabkan wilayah Indonesia dipengaruhi oleh sirkulasi monsun yang berbalik arah dua kali dalam setahun. Sirkulasi monsun tersebut disebabkan oleh adanya sel tekanan rendah di benua Asia dan Australia secara bergantian. Pada Bulan Desember, Januari, dan Februari, terdapat sel tekanan tinggi di benua Asia sedangkan pada benua Australia terbentuk sel tekanan rendah sehingga menyebabkan angin bertiup dari benua Asia ke Australia. Selama periode ini angin di sebagian besar wilayah Indonesia bertiup dari barat ke timur yang bersamaan dengan musim hujan. Sementara, pada Bulan Juni, Juli, Agustus terjadi hal yang sebaliknya sehingga angin dari benua Australia berhembus menuju benua Asia. Pada periode tersebut angin di wilayah Indonesia berhembus dari barat ke timur yang bersamaan dengan berlangsungnya musim kemarau [1]. Namun tidak selamanya sirkulasi monsun di Indonesia berjalan normal setiap tahunnya. Hal ini disebabkan musim di Indonesia dipengaruhi oleh faktor global, salah satunya adalah El Nino Southern Oscillation ENSO. ENSO merupakan kombinasi dua fenomena yang berbeda, yaitu El Nino dan Osilasi Selatan. El Nino berkaitan dengan peningkatan suhu muka laut Samudera Pasifik ekuator bagian tengah dan timur, yang terdiri dari fase panas El Nino dan fase dingin La Nina. Sementara Osilasi Selatan merupakan jungkat-jungkit perbedaan tekanan atmosfer antara Australia-Indonesia dengan Samudera Pasifik bagian Timur. Fenomena El Nino dan Osilasi Selatan seringkali saling berkaitan, sehingga muncul istilah ENSO yang merupakan gabungan dari kedua fenomena tersebut[2,3]. Indikator untuk menentukan terjadinya ENSO adalah Sea Surface Temperature SST atau suhu permukaan laut serta Southern Oscillation Index SOI atau Indeks Osilasi Selatan. Apabila suhu muka laut Samudera Pasifik bagian ekuator lebih tinggi dari normal maka terjadi El Nino dan apabila suhu muka laut Samudera Pasifik bagian ekuator lebih rendah dari normal maka terjadi La Nina[3]. Adapun SOI merupakan nilai perbedaan antara tekanan udara di atas permukaan laut Tahiti Pasifik Timur dengan tekanan udara di Darwin Pasifik Barat akibat dari perbedaan suhu muka laut di kedua wilayah tersebut. Suatu keadaan dapat dikatakan sebagai El Nino apabila nilai SOI berada pada posisi minus dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan dan begitu sebaliknya untuk menyatakan telah terjadi kejadian La Nina[4]. Meskipun kejadian El Nino prosesnya di Pasifik, dampaknya bisa meluas ke berbagai belahan dunia[5]. Aktivitas ENSO menyebabkan penurunan jumlah curah hujan kekeringan dan peningkatan curah hujan banjir di beberapa wilayah Indonesia[6]. Penelitian lain menunjukan bahwa selama ENSO berlangsung, curah hujan di wilayah Indonesia-New Guenia berkurang pada Bulan Juni-November[7]. Curah hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang mengalami perubahan di setiap musimnya. Sementara itu, parameter cuaca yang lain seperti suhu udara,tekanan udara, dan kelembapan udara juga mengalami perubahan di setiap musim. Sudah banyak penelitian yang membahas dampak aktivitas ENSO terhadap curah hujan, namun sangat sedikit yang membahas dampak ENSO terhadap parameter suhu, tekanan, dan kelembapan udara. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh aktivitas ENSO terhadap suhu, tekanan, dan kelembapan udara di Stasiun Meteorologi Maritim Semarang selama periode 30 tahun 1986-2015 dengan melihat tingkat korelasi antara Indeks Osilasi Selatan SOI sebagai salah satu indikator aktivitas ENSO terhadap data suhu, tekanan, dan kelembapan udara. 2. Metode Penelitian Pada penelitian ini, digunakan data suhu, kelembapan, dan tekanan udara selama rentang 1986-2015 yang diambil dari hasil pengamatan di Stasiun Meteorologi Maritim Semarang. Sementara itu, data pembanding yang digunakan adalah data Indeks Osilasi Selatan SOI yang diambil dari situs BOM dengan periode 1986-2015[8]. Data suhu, tekanan, dan kelembapan tersebut diolah ke dalam betuk data anomali dengan metode statistik. Perhitungan nilai anomali tiap parameter ini berguna untuk mengetahui sifat dari parameter cuaca tersebut pada suatu wilayah dalam rentang waktu tertentu. Nilai anomali suhu, tekanan, dan kelembapan udara diformulasikan sebagai      ......1 Dimana, Xi adalah nilai suhu, tekanan, atau kelembapan rata-rata selama bulan tertentu, N adalah banyaknya data suhu, tekanan, atau kelembapan rata-rata bulanan. Data anomali suhu, tekanan, kelembapan udara, serta indeks osilasi selatan dicari nilai rata-ratanya setiap tiga bulan berdasarkan sesi monsun, yaitu Desember-Januari-Februari DJF, Maret-April-Mei MAM, Juni-Juli-Agustus JJA, dan September-Oktober-November SON. Analisis korelasi dihitung antara SOI dengan anomali suhu udara, SOI terhadap anomali kelembapan udara, serta SOI terhadap anomali tekanan udara . Sementara itu, nilai korelasi dihitung dengan rumus sebagai berikut   ...... 2 Dimana, r adalah koefisien korelasi antara X dan Y, X adalah rata-rata bulanan dari SOI, Y adalah nilai suhu, tekanan, dan kelembapan diamati bulanan dari Stasiun Meteorologi Maritim Semarang. Untuk mengetahui tingkat kuat-lemahnya korelasi antara dua parameter, maka disusun tabel yang mencakup rentang nilai korelasi berikut interpretasinya sebagai berikut Tabel 1. Interpretasi Nilai r koefisien korelasi 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat lemah Lemah Cukup kuat Kuat Sangat kuat Sumber Sugiyono, 2010 [9] 3. Hasil dan Pembahasan Berikut ini adalah hasil kajian hubungan antara Indeks Osilasi Selatan dengan suhu udara, tekanan udara, serta kelembapan udara hasil pengamatan sinoptik selama 30 tahun 1986-2015 di Stasiun Meteorologi Maritim Semarang. Suhu Udara Nilai rata-rata bulanan suhu udara hasil pengamatan di Stasiun Meteorologi Maritim Semarang dapat dilihat pada gambar 1. Terlihat bahwa selama rentang 30 tahun suhu udara rata-rata tertinggi terjadi pada Bulan Oktober sebesar 28,5℃ dan suhu rata-rata terendah terjadi pada Bulan Januari dan Februari sebesar 27,0 ℃. Peningkatan suhu udara rata-rata terpantau pada Bulan Maret hingga Mei, September, dan Oktober, sementara penurunan suhu udara rata-rata terjadi pada Bulan Juni, Juli, dan November hingga Januari. Gambar 2 menunjukan grafik suhu udara rata-rata untuk setiap periode. Jika dilihat dari suhu udara rata-rata pada setiap periode, terlihat bahwa suhu rata-rata tertinggi terjadi pada periode SON sebesar 28,2℃ dan suhu rata-rata terendah terjadi pada periode DJF pucak musim hujan sebesar 27,1℃. Sementara itu, Udara ◦CBulanGambar 1. Grafik Suhu Udara Rata-rata Bulanan tahun 1986-2015 suhu udara rata-rata untuk periode MAM sebesar 27,9℃ dan suhu rata-rata periode JJA sebesar 27,5 ℃. Grafik tersebut menunjukkan jika suhu udara rata-rata pada periode transisi MAM & SON lebih tinggi dibandingkan dengan periode puncak musim DJF & JJA. Suhu udara rata-rata pada puncak musim hujan DJF menunjukkan suhu rata-rata terendah jika dibandingkan periode lainnya. Gambar 2. Grafik Suhu Udara Rata-rata per Periode Tahun 1986-2015 Hasil analisis korelasi antara indeks osilasi selatan dengan anomali suhu udara dapat dilihat pada gambar 3. Pada gambar tersebut, dapat diketahui bahwa korelasi antara SOI dan anomali suhu udara menunjukan hubungan yang sangat lemah hingga lemah 0,00 < r < 0,399. Meskipun demikian, koefisien korelasi antara SOI dan suhu udara berfluktuasi untuk setiap periodenya. Pada periode DJF koefisien korelasi menunjukan nilai 0,004, kemudian menunjukan nilai negatif sebesar –0,255 pada periode MAM. Sementara pada periode JJA koefisien korelasi menunjukan nilai positif sebesar 0,264 dan kembali menunjukan nilai negatif pada periode SON sebesar –0,284. Korelasi positif ditunjukkan oleh periode puncak musim dan korelasi negatif ditunjukkan pada periode transisi. Pada puncak musim hujan DJF indeks osilasi selatan hampir tidak memiliki pengaruh terhadap suhu udara r = 0,004. Jika terjadi ENSO pada puncak musim penghujan DJF, angin baratan akan melemah namun karena angin baratan tersebut berasal dari Laut Cina Selatan yang bersifat lembap ENSO tidak terlalu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap suhu udara[10]. Gambar 3. Grafik Korelasi antara Suhu Udara dengan SOI MAM JJA SONSuhu Udara ◦C MAM JJA SONKoefisien KorelasiPeriode Tekanan Udara Dalam rentang tahun 1986-2015, tekanan udara rata-rata di Stasiun Meteorologi Maritim Semarang menunjukan nilai tertinggi pada Bulan Agustus sebesar 1012,3 mb Gambar 4. Sementara itu, rata-rata tekanan udara terendah terjadi pada Bulan Januari dengan nilai tekanan udara sebesar 1010,1 mb. Selama Bulan Januari hingga Agustus nilai rata-rata tekanan udara terpantau mengalami peningkatan dan kembali mengalami penurunan pada Bulan September hingga Desember. Gambar 4. Grafik Rata-rata Tekanan Udara Tahun 1986-2015 Gambar 5 menunjukan grafik nilai rata-rata tekanan udara selama 30 tahun untuk tiap periodenya. Pada grafik tersebut terlihat bahwa rata-rata tekanan udara tertinggi terjadi pada periode JJA dengan rata-rata tekanan udara sebesar 1011,7 mb dan rata-rata tekanan udara terendah terjadi pada periode DJF dengan nilai rata-rata tekanan udara sebesar 1010,2 mb. Sementara itu, rata-rata tekanan udara untuk periode MAM sebesar 1010,4 mb dan rata-rata tekanan udara untuk periode SON sebesar 1011,4 mb. Gambar 5. Grafik Tekanan Udara Rata-rata per Periode Tahun 1986-2015 MAM JJA SONTekanan udara mb udara mbBulan Hasil analisis korelasi antara indeks osilasi selatan dengan anomali tekanan udara dapat dilihat pada gambar 6. Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa korelasi antara SOI dengan anomali tekanan udara menunjukan hubungan yang cukup kuat hingga kuat 0,40 < r < 0,799. Nilai koefisien korelasi pada periode DJF, MAM, JJA, serta SON secara berturut-turut adalah -0,697, -0,65, -0,554, serta -0,601. Koefisien korelasi dengan nilai negatif mengindikasikan adanya hubungan berbalik arah antara SOI dengan anomali tekanan udara. Apabila SOI meningkat maka tekanan udara menurun, sedangkan apabila SOI menurun maka tekanan udara akan meningkat. Berbeda dengan pengaruh indeks osilasi selatan terhadap suhu udara yang menunjukkan hampir tidak adanya pengaruh pada periode DJF, indeks osilasi selatan memiliki pengaruh kuat terhadap tekanan udara pada periode DJF. Gambar 6. Grafik Korelasi antara Tekanan Udara dengan SOI Kelembapan Udara Nilai rata-rata bulanan kelembapan udara hasil pengamatan di Stasiun Meteorologi Maritim Semarang dapat dilihat pada gambar 7. Terlihat bahwa selama rentang 30 tahun kelembapan udara rata-rata tertinggi terjadi pada Bulan Februari sebesar 84% dan kelembapan udara rata-rata terendah terjadi pada Bulan Agustus dan September sebesar 69%. Peningkatan kelembapan udara rata-rata terpantau pada Bulan Oktober hingga Februari, sementara penurunan kelembapan udara rata-rata terjadi pada Bulan Maret hingga Agustus. Gambar 7. Grafik Kelembapan Udara Rata-rata Tahun 1986-2015 MAM JJA SONKoefisien KorelasiPeriode0102030405060708090Kelembapan Udara %Bulan Pada gambar 8 menunjukan grafik kelembapan udara rata-rata untuk setiap periode. Terlihat bahwa kelembapan udara rata-rata tertinggi terjadi pada periode DJF sebesar 83% dan kelembapan udara rata-rata terendah terjadi pada periode JJA sebesar 72%. Sementara itu, kelembapan udara rata-rata untuk periode MAM sebesar 80% dan kelembapan udara rata-rata periode SON sebesar 73%. Pada puncak musim hujan DJF terdapat sel tekanan rendah di wilayah Australia dan sel tekanan tinggi di wilayah Asia sehingga angin berhembus dari Asia menuju ke Australia monsun barat, sedangkan pada puncak musim kemarau JJA terdapat sel tekanan rendah di wilayah Asia dan sel tekanan tinggi di Australia sehingga angin berhembus dari Australia menuju ke Asia monsun timur. Monsun barat biasanya lebih lembap daripada monsun timur [11]. Hal ini menyebabkan pada periode puncak musim hujan DJF memiliki kelembapan udara yang tinggi, sedangkan pada periode musim kemarau JJA memiliki kelembapan udara yang rendah. Gambar 8. Grafik Kelembapan Udara Rata-rata per Periode Tahun 1986-2015 Hasil analisis korelasi antara indeks osilasi selatan dengan anomali kelembapan udara dapat dilihat pada gambar 9. Pada gambar tersebut, dapat diketahui bahwa korelasi antara SOI dan anomali kelembapan udara pada periode DJF menunjukan hubungan yang sangat lemah dengan koefisien korelasi sebesar sedangkan pada periode MAM menunjukan hubungan lemah dengan koefisien korelasi 0,202. Sementara itu, pada periode JJA dan SON menunjukan adanya hubungan cukup kuat antara SOI dengan anomali kelembapan udara dengan koefisian korelasi untuk JJA sebesar 0,405 dan koefisien korelasi untuk SON sebesar 0,598. Koefisien korelasi dengan nilai positif mengindikasikan hubungan searah antara SOI dengan kelembapan udara pada periode JJA dan SON, sehingga apabila SOI meningkat maka kelembapan udara periode JJA dan SON meningkat, dan apabila SOI menurun maka kelembapan udara periode JJA dan SON juga menurun. Sama halnya dengan kelembapan udara dimana pada periode DJF menunujukkan nilai korelasi yang terendah dan pada periode SON menunjukkan nilai korelasi yang tertinggi. 66687072747678808284DJF MAM JJA SONKelembapan Udara %Periode Gambar 9. Grafik Korelasi antara Kelembapan Udara dengan SOI 4. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh Indeks Osilasi Selatan SOI memberikan respon yang berbeda terhadap parameter suhu, tekanan, dan kelembapan udara di setiap musim. Analisis korelasi antara SOI dengan suhu udara menunjukan nilai yang bervariasi antara positif pada periode DJF dan JJA dan negatif pada MAM dan SON. Secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa SOI memberikan pengaruh yang sangat lemah hingga lemah terhadap suhu udara di setiap musim. Analisis korelasi antara SOI dan tekanan udara menunjukan hubungan cukup kuat pada periode JJA dan kuat pada periode DJF, MAM, dan SON dengan koefisien korelasi yang konsisten pada nilai negatif di semua periode. Koefisien korelasi yang bernilai negatif menunjukan adanya hubungan berbalik arah antara SOI dengan tekanan udara. Sementara itu Analisis korelasi antara SOI dengan kelembapan udara menunjukan hubungan sangat lemah dan lemah pada periode DJF dan MAM serta cukup kuat pada periode JJA dan SON. Koefisien korelasi yang bernilai positif pada periode MAM, JJA, dan SON menunjukan adanya hubungan searah antara SOI dengan kelembapan udara. Ucapan terima kasih Penulis mengucapkam terimakasih kepada Stasiun Meteorologi Maritim Semarang yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data suhu, tekanan, dan kelembapan udara serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tulisan ini. MAM JJA SONKoefisien KorelasiPeriode Daftar Pustaka 1. Mulyana, Erwin. 2002. Hubungan Antara ENSO dengan Variasi Curah Hujan di Indonesia. Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 3, No. 1, 20011-4 2. Chiew, 1998. El Nino/Southern Oscillation dan Australian Rainfall, Streamflow, dan Drought Links dan Potential for Forecasting. Journal of Hydrology 204 138 – 149. 3. Pratama, Sunu Maulana. 2003. Pengaruh Fenomena ENSO Tahun 1997 dan 1999 terhadap Curah Hujan di Biak. Tangerang Akademi Meteorologi dan Geofisika. 4. Effendy, Sobri. 2001. Urgensi Prediksi Cuaca Dan Iklim Di Bursa Komoditas Unggulan Pertanian. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana/S3. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 5. Muhammad, dkk. 2012. Pengaruh ENSO El Niño and Southern Oscillation terhadap transpor massa air laut di Selat Malaka. Jurnal Depik, 11 61-67 6. Suwandi, dkk. 2014. Pengaruh Aktivitas ENSO dan Dipole Mode terhadap Pola Hujan di Wilayah Maluku dan Papua Selama Periode Seratus Tahun 1901-2000. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, Vol. 15, No. 1, 2014 71-76 7. Ropelewski, dan 1987. Global dan Regional Scale Precipitation Patterns Associated with the El Nino/Southern Oscillation. Monthly Weather Review 115 1606-1626. 8. Bureau of Meteorology. Southern Oscillation Index SOI 1986-2015. current/ diakses pada 10 Desember 2016 9. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung Penerbit Alfabeta. 10. Mulyana, Erwin. 2002. Analisis Angin Zonal Di Indonesia Selama Periode ENSO. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 3, No. 2, 2002, 115-120 11. Adikusumo, M Latief. 2008. Karakteristik Curah Hujan Dki Jakarta Dengan Metode Empirical Orthogonal Function EOF [skripsi]. Bogor Departemen Geofisika Dan Meteorologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Southern Oscillation Index SOI has been used as a predictor of variables associated with climatic data, such as rainfall and temperature, and is related to the El Nino and La Nina phenomena, also called the El Nino Southern Oscillation ENSO. The present study aims to describe the characteristics of the SOI between 1876 and 2014 using statistical methods. The graph of the cumulative monthly SOI in the period 1876 - 2014 shows that the data can be divided into 4 periods. The first period, from 1876 to 1919, shows no trend. An increasing trend is apparent in the second period from 1920 until 1975, while a decreasing trend is apparent in the third period, 1976 to 1995. In the last period, between 1996 and 2014, the SOI appears fairly stable. In order to investigate those trends, the linear regression and autoregressive AR model have been fitted. For the linear regression model, the outcome, SOI, is regressed against boxcar function, where the functions model the trends of the SOI. An autoregressive process is used to account for serial correlation in the residuals. The conclusion is that the SOI is quite similar to a random noise MSyamsul RizalJunaidi M. AffanThis research examines the influence of ENSO El Niño and Southern Oscillation in the Malacca Strait with the southern oscillation index using the Pacific Ocean in determining the condition of Normal, El Niño and La Nina as the analysis of mass transpor of sea water, sea surface elevation and the density of the sea. The research methods using the Navier-Stokes equations with force generating tides, winds from the National Centers for Environmental Prediction NCEP Year 1980- 007, salinityLevitus and Boyer, 1994a and temperature Levitus and Boyer, 1994b. Equations of motion of the sea water were modeled with the model of Hamburg Shelf Ocean Model HAMSOM. The results show that the transport in northwestern part of the Malacca Strait is lower, but in the southeastern part is stronger compared to that of in Normal and La Nina events. While in Sea Level Elevation at El Niño event is lower compared to that of in Normal and La Nina events. For sea surface density, the density values are s/d kg/m3 while for the later 30-50 m, the values are 19-21 kg/m3. Sea surface density and density for layer 30-50 m in th southeastern part of Malacca Strait for El Niño events are higher than that of in normal and La Nina event. Key words Sea level elevation, sea density and Hamsom modelChester F. RopelewskiMichael S. HalpertWe investigate the “typical” global and large-scale regional precipitation patterns that are associated with the El Nino/Southern Oscillation ENSO. Monthly precipitation time series from over 1700 stations are analyzed using an empirical method designed to identify regions of the globe that have precipitation variations associated with ENSO. Monthly mean ranked precipitation composites are computed over idealized 2-year ENSO episodes for all stations that include data for at least five ENSOs. The amplitude and phase of the Arm harmonic fitted to the 24-month composite values are plotted in the form of a vector for each station. When plotted on a global map, these vectors reveal both the regions of spatially coherent ENSO-related precipitation and the phase of this signal in relation to the evolution of the composite episode. Time cries of precipitation for the coherent regions identified in the harmonic vector map are examined to determine the magnitudes of the ENSO-related precipitation and th...El Nino/Southern Oscillation ENSO has been linked to climate anomalies throughout the world. This paper presents an overview of the relationship between ENSO and rainfall, drought and streamflow in Australia. The teleconnection between ENSO and the hydroclimate of Australia is investigated using the empirical method of Ropelewski and Halpert and the potential for forecasting the hydroclimate variables are investigated by assessing the lag correlations between rainfall and streamflow and the indicators of ENSO several months earlier. The analyses show that dry conditions in Australia tend to be associated with El Nino. The link between rainfall and streamflow and ENSO is statistically significant in most parts of Australia, but it is not sufficiently strong to consistently predict rainfall and streamflow accurately. The teleconnection is stronger in the latter part of the year, and the analyses suggest that the indicators of ENSO can be used with some success to forecast spring rainfall in eastern Australia and summer rainfall in north-east Australia several months in advance. The ENSO indicators can also be used to help forecast spring runoff in south-east Australia and summer runoff in the north-east and east coasts of Australia. Unlike rainfall, the serial correlation in the streamflow data is generally similar or higher than the lag streamflow-ENSO correlation, and it must be used together with the ENSO indicators in developing streamflow forecast models. The seasonal forecasts of rainfall and streamflow are invaluable to the management of land and water resources, particularly in Australia, where the streamflow variability is higher than in most parts of the Antara ENSO dengan Variasi Curah Hujan di IndonesiaErwin MulyanaMulyana, Erwin. 2002. Hubungan Antara ENSO dengan Variasi Curah Hujan di Indonesia. Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 3, No. 1, 20011-4Pengaruh Fenomena ENSO Tahun 1997 dan 1999 terhadap Curah Hujan di BiakSunu PratamaMaulanaPratama, Sunu Maulana. 2003. Pengaruh Fenomena ENSO Tahun 1997 dan 1999 terhadap Curah Hujan di Biak. Tangerang Akademi Meteorologi dan Prediksi Cuaca Dan Iklim Di Bursa Komoditas Unggulan Pertanian. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana/S3. Institut Pertanian BogorSobri EffendyEffendy, Sobri. 2001. Urgensi Prediksi Cuaca Dan Iklim Di Bursa Komoditas Unggulan Pertanian. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana/S3. Institut Pertanian Bogor. SuwandiSuwandi, dkk. 2014. Pengaruh Aktivitas ENSO dan Dipole Mode terhadap Pola Hujan di Wilayah Maluku dan Papua Selama Periode Seratus Tahun 1901-2000. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, Vol. 15, No. 1, 2014 71-76Statistika Untuk Penelitian. Bandung Penerbit AlfabetaSugiyonoSugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung Penerbit Angin Zonal Di Indonesia Selama Periode ENSOErwin MulyanaMulyana, Erwin. 2002. Analisis Angin Zonal Di Indonesia Selama Periode ENSO. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 3, No. 2, 2002, 115-120

perbedaan tekanan udara positif dan negatif